Senin : 18
November 2013-11-22
Tema : laporan
mingguan ke 4 Kalyanamitra
Senin 18 November 2013, pada hari ini kami tidak ada kelas untuk
diskusi, namun kami mengisinya dengan beberapa kegiatan, diantara kegiatan
tersebut adalah:
-
Membuat
karya tulis untuk website di lembaga
Dalam hal ini lembaga mengembankan tugas untuk membuat karya tulis
mengenai issue yang bersangkutan dengan focus lembaga yaitu “issue mengenai
perempuan”. Didalamnya segala issue dan pendapat terhadap lingkungan, kajian
ataupun pengalaman yang bersangkutan dengan issue perempuan saat ini.
-
Membaca
literature
Sebagian dari kami ada yang membaca dan menganalisis literature
dilembaga. Literature ini bida kami dapatkan di perpustakaan atau website yang
direkomendasikan oleh salah satu pihak lembaga.
-
Membuat
laporan individu
Adapula yang membuat laporan individu, laporan ini merupakan
laporan yang diwajibkan pada setiap individu didalam kelompok kami. Laporan ini
berupa tulisan berisi semua kegiatan yang kami lakukan dan alami dilembaga yang
bersangkutan.
-
Membuat
laporan-laporan lainnya
Laporan
lain disini maksudnya merupakan laporan yang ditulis untuk laporan lain diluar
praktikum. Laporan ini dibuat bermaksud untuk mengisi waktu luang yang ada.
Waktu :
Selasa 19 November 2013-11-2013
Narasumber :
Pak Hegel
Tema :
Pengorganisasian
Pengorganisasian terdapat dua macam, diantara kedua tersebut
adalah: komunitas dan kelompok. Pengorganisasian terdapat didalam
pendampingan dan pengembangan (community development). Untuk menerapkan pengorganisasian dalam pendampingan
atau pengembangan diperlukan observasi sebelumnya. dalam observasi ini cara
memilih responden harus benar-benar terpilih yang akan disasar. Oleh sebab itu
untuk menjalankan observasi yang benar dibutuhkan alat penuntun (guide) untuk
dilapangan. Alat atau guide tersebut biasanya berupa TOR (Term Of Reference).
Beberapa cara untuk study lapangan, diantaranya adalah:
-
Observasi
-
Mencari
data
-
Kategorisasi
data
-
Analisis
informasi
-
Identifikasi
masalah
-
Dibuat
dalam kerangka masalah
Setelah menentukan akar masalah, kemudian lanjutkan program atau
diprogramkan dalam bentuk:
-
Prencanaan
-
Pelaksanaan
-
Monitoring
-
Evaluasi
-
Didaur
ulang, dalam hal ini maksudnya program yang telah berjalan bisa didaur ulang
untuk melahirkan program yang lebih baik dan tercipta program yang
berkelanjutan.
Berbicara mengenai
pengorganisasian jika disangkut pautkan dengan pembedayaan, maka seorang
pemberdaya dalam prakteknya harus bisa memprediksi factor x
(kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi) yang didapatkan dari hasil observasi.
Dalam program pemberdayaan itupun tidak akan selamanya berjalan mulus, didalam
perjalanannya akan terdapat temuan-temuan yang kurang sesuai dengan apa yang
sebelumnya kita bayangkan. Namun dalam hal ini tetap harus ikuti action plan
yang sudah ada.
Program yang dikatakan berhasil itu adalah program yang:
-
Program
yang diadakan merupakan program yang dibutuhkan oleh masyarakat/khalayak
sasaran
-
Masyarakat
ingin ikut terlibat dalam program yang diadakan
-
Program
tersebut bersifat partisipatif
Dalam program pendampingan, tentunya ada kelompok-kelompok.
Keberadaan kelompok tersebut tentunya untuk menyatukan tujuan, dan menyatukan
kegiatan serta menciptakan kegiatan. Ada beberapa cara untuk mengajak khalayak
sasaran untuk ikut melakukan program yaitu:
-
Program
yang dilakukan bukan untuk kepentingan pribadi
-
Bersifat
friendship
-
Antara
yang satu dengan yang lainnya sejajar, tidak ada gradasi antara masyarakat dan
Pembuat
program
-
Adanya
kepercayaan (trust)
-
Keterbukaan
-
Saling
mendukung
-
Saling
menguatkan
Selain itu seorang pendamping-pun dituntut untuk memiliki beberapa
keterampilan, diantara keterampilan tersebut adalah:
-
Keterampilan
dalam berkomunikasi
-
Keterampilan
dalam menganalisis kasus
-
Keterampilan
dalam menulis dinamika kegiatan dalam kelompok
-
Keterampilan
dalam mencari solusi
Waktu :
Rabu 20 November 2013
Tema :
Praktek dan mencoba langsung dalam teknik me-loby
Me-loby merupakan salah satu teknik yang akan digunakan dalam
pemberdayaan ataupun dalam pengorganisasian. Banyak hal yang harus di loby
untuk bekerja sama dengan khalayak sasaran. Oleh sebab itu teknik me-loby
merupaka teknik yang sangat penting dalam berkomunikasi. Tepat pada hari ini
kami diajak oleh lembaga untuk turun langsung dan merasakan bagaimana teknik
me-loby pada sasaran yang akan kita tuju.
Teknik ini diterapkan melalui penyebaran undangan diskusi kegiatan
“Pemilu Pemula” yang aka diadakan di beberapa sekolah. Sehingga dalam proses
penyebaran undangannya kami me-loby dengan beberapa pengurus sekolah yang
bersangkutan. Proses ini kami lakukan mulai dari perizinan, pengenalan lembaga
sampai dengan tujuan kegiatan yang akan diadakan. Lembaga menerapkan hal
seperti ini agar kami mengetahui siapa saja yang harus ditemui, dan proses
me-loby yang baik.
Waktu :
Kamis 21 November 2013
Narasumber :
Mba Rena
Tema :
Feminis dan Pernikahan
UUD (Undang-Undang Dasar) perkawinan berlaku untuk sipil/semua
kalangan. Namun isi UUD tersebut didominasi oleh ajaran agama Islam, sehingga
sebagian kaum sosialis memprotes isi UUD tersebut. Sampai saat inipun UUD
perkawinan tersebut belum direvisi karna dianggap sebagai benteng yang harus
dipertahankan.
Menurut sebagian para
pemikir seharusnya UUD tersebut sudah direvisi untuk saat ini, karena mereka
menganggap sudah tidak sesuai lagi. Seperti beberapa NGO yang focus pada issue
perempuan mencoba mengajukan revisi UUD tersebut, namun nyatanya sampai saat
ini belum ada tindak lanjut dari pihak yang bersangkutan. Alasan beberapa NGO
tersebut merevisi UUD ini karena:
-
Didalamnya
terdapat hal yang membahas mengenai poligami
-
Mengenai
peraturan menikah minimal umur 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk
laki-laki
-
Mengenai
nikah sirih
-
Tidak
adanya aturan atas pemenuhan hak asuh anak pasca cerai, dll
Pengajuan tersebut dilakukan oleh para Ngo agar sesuai dengan
kebutuhan pada saat ini. namun sayangnya pengajuan revisi UUD tersebut tidak
masuk pada prolegnas (Proses legislasi nasional) sehingga tidak ada yang
mengajukan pada tingkat DPR yang bertugas untuk membuat UUD. Hal-hal yang
dianggap mempengaruhi proses revisi pada tingkat DPR adalah:
-
Demonstrasi
-
Pengaruh
media
-
Kontrofersi
-
Opini
public
-
Budaya
masyarakat
Oleh sebab itu sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari
pemerintah mengenai revisi yang diajukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar