Aksi Tolak WTO Di Kemendagri |
Dalam rangka
merespon kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan, Solidaritas
Perempuan (SP) mengadakan Aksi menolak Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang
berlangsung di depan Gedung Kementrian Perdagangan. Setiap peserta aksi
berpakaian warna hitam serta membawa kerenda dan batu nisan karena ingin
menunjukkan bentuk dukacita atas hilangnya hak perempuan akibat keterlibatan
WTO.
Puspa Dewi,
Koordinator Program SP mengatakan, “WTO telah merampas sumber dan kekayaan alam
Indonesia. WTO menghilangkan otoritas perempuan terhadap tubuhnya melalui
kontrasepsi dan obat-obatan. Sehingga menyebabkan angka pemiskinan terhadap
perempuan di Indonesia terus meningkat”.
SP menilai
Kementrian Perdagangan tidak pernah menyuarakan hal-hal terkait situasi
perempuan. padahal posisi perempuan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan di
Indonesia. Karena 60% perempuan memiliki pekerjaan di sektor pertanian.
Pemerintah Indonesia tidak memberikan kesejahteraan terhadap Indonesia itu
sendiri. Dengan semakin banyaknya Impor pangan ke Indonesia akan membuat petani
di Indonesia mati. Tidak hanya itu, kesehatan masyarakat Indonesia juga akan
terancam dengan masuknya makanan transgenic yang apabila terus di konsumsi,
akan merusak plasenta/ari-ari perempuan.
SP melihat
fokus kementrian perdagangan bisa masuk ke Indonesia. Walaupun mereka akan
melakukan eksport tetapi upayanya tidak terbentuk, tidak ada langkah nyata
untuk bagaimana eksport Indonesia bisa berdaulat atas sumber daya alamnya. Hal
ini sangat memprihatinkan karena pemerintah Indonesia tidak memperjuangkan
dengan sungguh-sungguh hak-hak rakyat Indonesia di internasional.
Rekomendasi
meminta pemerintah Indonesia harus segera melakukan evaluasi terhadap
perjanjian perdagangan internasional yang sudah jelas merugikan hak masyarakat
Indonesia. Pemerintah seharusnya mewujudkan kebijakan ekonomi yang adil,
khususnya kepada kelompok minoritas dan perempuan. SP Berharap Indonesia bisa
keluar keanggotaannya dari WTO.
Created By: Resha Purnama
Negara mengandalkan pekerja perempuan sebagai dasar untuk keunggulan komparatif semata..
BalasHapus(--_____--")