A. Apa
yang terjadi
Impossible
dream merupakan sebuah film berdurasi pendek. Didalamnya diceritakan mengenai
kehidupan sebuah keluarga yang beranggotakan ayah, ibu, satu orang anak
perempuan dan dua anak laki-laki. Film tersebut mengisyaratkan bahwa segala
kegiatan yang dilakukan laki-laki akan berbeda dengan kegiatan perempuan.
Pekerjaan laki-laki terlihat lebih sedikit dan lebih santai ketimbang pekerjaan
perempuan. Jelas pembagian kerja seperti itu sangat tidak adil. Tidak ada
pembagian kerja yang rata didalamnya. Hal tersebut jelas mengatakan bahwa
terdapat banyak ketidakadilan gender didalamnya. Ada beberapa perbandingan yang
terdapat didalam film tersebut:
Peran ayah
|
Peran Ibu
|
- Bangun
siang
- Makan
disiapkan
- Peralatan
kerja disiapkan
- Pakaian
disiapkan
- Kerja
disektor publik dengan upah lebih tinggi
- Lebih
banyak santai
- Segala
keperluannya dilayani
- Ketika
berada ditempat kerja merasa bebas dari seorang istri
|
- Bangun
paling awal
- Membereskan
rumah
- Mengurus
anak
- Memasak
- Mencuci
- Menyetrika
- Menyiapkan
sarapan & menghidangkannya
- Mencuci
piring
- Menyiapkan
peralatan kerja suami
- Bekerja
disektor publik dengan upah rendah
|
Selain
itu orangtua membentuk pola pengasuhan yang berbeda terhadap anak laki-laki dan
anak perempuan. Pola pengasuhan yang berbeda terhadap anak perempuan mulai
dikenalkan sejak dini, dimana ia harus seperti seorang ibu. Anak perempuanpun
sejak dini sudah dikenalkan dengan segala bentuk pekerjaan rumah tangga yang
menurutnya harus dikerjakan oleh seorang perempuan. Anak perempuan membantu ibu
menyajikan sarapan, momong adiknya, membantu masak, menjemur pakaian, dll. Pola
pembentukkan terhadap anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan yang dibentuk
untuk menjadi pekerja rumahan. Didalam keluarga tersebut anak laki-laki
nampaknya penerus seorang ayah. Sehingga ia terlihat lebih disayang, segala
peralatan dan kebutuhannya disiapkan, dll. berbeda dengan anak perempuan yang
dituntut untuk bisa bekerja didalam rumah, anak laki-laki justru lebih santai
dan tidak ada kewajiban atau perintah dari orang tuanya untuk bisa bekerja
membereskan rumah ataupun mengurus adiknya. Berikut tabel perbandingan peran
antara anak laki-laki dan anak perempuan:
Peran anak laki-laki
|
Peran anak perempuan
|
- Bangun
siang
- Menjadi
anak kesayangan
- Makan
disiapkan
- Peralatan
disiapkan
- Sekolah
- Pulang
sekolah tinggal nonton tv dan bersantai
- Tidak
diperintah untuk membantu membereskan pekerjaan rumah
|
- Bangun
lebih awal
- Membantu
ibu
- Mengurus
adik
- Sekolah
- Membantu
masak
- Membantu
menjemur pakaian
- Dituntut
untuk membantu pekerjaan rumah
- Lebih
rajin
- Lebih
sigap dalam pekerjaan
|
B. Mengapa
itu terjadi
Menurut
saya film tersebut menceritakan sebuah kondisi keluarga atau lingkungan yang
masih menganut budaya patriarki. Dari pemaparan diatas, nampaknya sangat jelas
bahwa keluarga atau lingkungan yang masih kental dengan budaya patriarki akan
selalu memprioritaskan laki-laki ketimbang perempuan. Pembagian peran dalam
budaya inipun terlihat sangat tidak adil. Seperti halnya pekerjaan rumah
tangga, jika berbicara mengenai hal tersebut secara spontan didalam alam bawah
sadar kita akan tersirat bahwa para pekerjanya adalah para perempuan. Hal
tersebut terjadi karena konstruksi budaya yang sangat kuat. Konstruksi budaya berdampak cukup kuat
terhadap pembagian peran antara laki-laki dan perempuan. Bisa dilihat dari
pembentukkan peran yang di terapkan jelas berbeda. Orangtua menerapkan peran
keperempuanan sedari kecil, dimana anak perempuan itu harus bekerja disektor
domestik, dan jika bekerja disektor publik-pun tentunya hanya sebagai pembantu
dan pelengkap saja. Budaya ini sangat memperlihatkan peran keperempuanan dan
peran kelaki-lakian.
Pembentukkan
peran antara laki-laki dan perempuan itu merupakan konstruksi budaya yang bisa dipertukarkan
(gender), ia tidak bersifat kodrati. Namun ketika seseorang berada pada
lingkungan yang masih kental akan adat dan budayanya, ia cenderung nerima dalam
segala bentuk hal yang ada. Begitupun dengan masyarakat yang sudah mempercayai
satu adat atau kebudayaan maka akan sulit sekali baginya untuk bisa keluar atau
berperilaku diluar adat dan kebiasaannya. Oleh sebab itu mengapa kebanyakan
para perempuan belum mendapatkan keadilan dan kesetaraan yang seutuhnya.
Sehingga menurut mereka yang masih percaya dan kental terhadap budaya
patriarki, keadilan, kesetaraan bahkan pembagian kerja dalam rumahtangga
merupakan hal yang tidak mungkin dan hanya mimpi belaka yang tidak akan pernah
terwujud.
C. Jenis
jenis ketidakadilan didalamnya
Ketika
seorang perempuan dituntut untuk bisa meng-handle segala pekerjaan yang
bersangkutan dengan pekerjaan rumah tangga tanpa adanya bantuan suami jelas
sangat merugikan sebelah pihak. Disatu sisi seorang perempuan dituntut untuk
bisa mengurus rumah, suami dan anak-anaknya, sedangkan disisi lain seorang
suami hanya dituntut untuk menafkahinya saja. Perempuan harus bisa bekerja
tanpa bantuan suami dalam rumahtangga, namun berbeda dengan suami, terkadang
seorang perempuan (istri) membantunya dalam mencari nafkah. Jelas akan sangat tidak
adil dalam keerlangsungannya setiap hari. Macam-macam ketidakadilan didalam
film tersebut adalah:
- - Kekerasan terhadap perempuan
- - Ketidakadilan gender
- - Beban ganda (double burden)
- - Subordinasi (anggapan lebih rendah)
- - Stereotipe (pelebelan negatif)
D. Solusi
yang terbaik
Nampaknya
didalam ketidakadilan gender pihak perempuan sangat dirugikan dan pihak
laki-laki sangat duntungkan. Ketika mereka para perempuan merasa sangat
dirugikan, maka saat itupula mereka tidak mendapatkan haknya. Perlu beberapa
solusi untuk meluruskan ketidakadilan tersebut, diantara solusi itu adalah:
- - Memperbanyak komunikasi dengan suami
- - Membangun keluarga yang demokratis
- - Memperlakukan semua anak sama rata
- - Membagi-bagi pekerjaan rumah
-
Memperbanyak kerjasama dan gotongroyong
dalam meng-handle semua hal yang berhubungan dengan rumahtangga
kenyataannya memang seperti itu. perempuan menerima peran ganda dalam ranah domestik, tapi seringkali perempuan tidak menyadari malah cenderung menikmati perannya itu. dan dari lubuk hatinya yang paling dalam, pastilah ada rasa dari seorang perempuan dimana merindukan kegiatan kebersamaan antar anggota kelompok.. #Ehemmm
BalasHapus